Rabu, 18 Januari 2012

Keseimbangan Hidup

Share on :
Suatu hari Martin, seorang anak muda yang tengah menanjak karirnya merasa hidupnya tidak bahagia. Isterinya sering mengomel karena merasa keluarga tidak lagi mendapat waktu dan perhatian cukup dari si suami.
Bahkan orangtua dan keluarga besar, menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli pada keluarga besar.
Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, bahkan saat merenung bagi dirinya sendiri.

Hingga suatu hari, karena ada hal mendesak, Martin harus mendatangi salah satu atasan perusahaan di rumahnya.
Setiba disana, Martin sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.
"Hai Martin, tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan", seru tuan rumah.
Bukannya masuk, Martin malah menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan juga membuat keputusan-keputusan penting dan hebat di perusahaan kita?"
Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, atasan Martin menjawab ramah, "Anak muda, maukah kamu melihat keindahan yang lain? Kamu boleh mengelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah mangkok susu ini, jangan sampai tumpah. Setelah itu kembalilah kemari".

Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, Martin kembali dengan lega karena mangkok susu tidak tumpah sedikitpun. Atasan Martin bertanya, "Martin, apakah kamu sudah melihat koleksi batu-batuanku atau bertemu dengan burung kesayanganku?"
Sambil tersipu malu, Martin menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apapun karena konsentrasi saya pada mangkok susu ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya".

Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum Martin berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri dan nyaman".
Tanpa diminta, Martin menceritakan apa saja yang telah dilihatnya.
Atasan Martin hanya mendengar dengan tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam mangkok yang hampir habis.
Menyadari lirikan Atasannya ke arah mangkok, Martin berkata, "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, susunya tumpah semua".

"Ha ha ha ha ha ha! Martin, apa yang kita pelajari hari ini? Jika susu di mangkok itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka susunya tumpah semua. Sama seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar susu tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Semua kembali kepada kita, bagaimana membagi waktu dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".
Seketika itu, Martin tersenyum gembira, "Terima kasih, pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".

0 comments: